Ku temukan Kembali #1

     Jika memiliki mimpi yang besar, maka sebaiknya kita menceritakan kepada orang-orang terdekat kita. 
Benarkah begitu?
Atau jika ingin memperbaiki sebuah kesalahan, kita pun harus mengumbarnya kepada semua orang yang berada di sekililing kita.
Benarkah itu?

     Terlepas dari semua itu, Kini hatiku rasanya tengah dalam keadaan sakit dan perlu perawatan khusus. Bukan! Bukan sakit hati karena Patah Hati atau apa. Tidak ada hubungannya dengan hal yang demikian. Kini Aku seolah tengah mencari sesuatu yang hilang. Tentang siapa aku sebenarnya, bagaimana aku seharusnya? 

     Jika ini yang dinamakan pencarian jati diri, mungkin ini terlambat. Tapi, aku seolah-olah baru tersadar. Bahwa aku tengah menapaki jalan yang salah, dan ingin kembali lagi. Bukan! Bukan kembali, tapi aku ingin memperbaiki langkahku agar aku menemukan jalan yang sebenarnya di depan sana. 

     Terlambat? Aku harap tidak. Aku rasa, semakin harinya kesalahan-kesalahan ini semakin menumpuk. Pada lingkunganku, Pada pekerjaanku, pada amanahku, pada sahabat dan teman-temanku, pada keluargaku, pada orangtuaku, pada mereka yang kukasihi, Apalagi pada Allah dan agamaku. Aku ingin mengulang meski tidak mungkin. Seperti saat ini, ketika aku diam untuk sesaat, selalu kurasakan betapa sakitnya hati ini, seolah sesuatu yang berada dalam dada ini meronta untuk dibebaskan. 

    Tapi aku terlalu malas untuk mengulang. Mimpiku akan perubahan sangat besar. Aku berusaha sedikit-demi sedikit. Saat ini lingkungan dan pergaulanku sangat mendukung akan apa yang tengah aku harpakan. Hanya saja, satu yang menjadi masalah dan bantu sandunganku. Aku terlalu malas. 

      meskipun begitu, aku tak ingin menyerah dan kalah. Bagaimanapun takdirku, aku hanya ingin berusaha mengubah nasibku. Ya meskipun nanti aku tetap ada di posisi kalah, aku tidak ingin kalah dalam kedaan tidak berusaha sedikitpun dan pasrah begitu saja. 

      Apa mungkin niat ini terlalu lemah? padahal hatiku kian meronta setiap harinya. 

      Aku merasakan, betapa kritisnya hatiku. Aku mencari ia yang dapat membuatku tenang. Tapi, tidak ada selain Dia. Hanya kemalasan itu kini kerap kali masih mengalahkanku. Tidak! aku tidak ingin kalah. ku harap aku dapat menemukan kembali jalan itu tanpa harus berjalan mundur meyusuri jalan ini. Aku ingin tetap berjalan ke depan. Sedikit-sedikit, semoga aku dapat menemukan yang mampu membantuku mengalahkan rasa malasku ini.

Komentar

  1. Saya tadi pake dp dengan kata-kata ini:

    "Saat hati tengah khawatir atau gelisah, ambillah sejenak jeda. Atur kembali tempo langkah. Barangkali ada nada fals yang tak seirama dengan instrumen semesta."

    Btw, tulisannya bagus. Ayo istiqomah ngeblognya. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih abang, sudah lama gak nge blog. :'(
      mau nyoba lagi diaktifin blognya :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hai, aku kembali ....

Kekagumanku akan Dirimu adalah Insfirasiku