Hanya satu Permintaan
Rasanya ini bukanlah pertama kalinya aku berkata "Tuhan aku ingin melupakan semua tentangnya". Semakin sering aku berkata demikian, semakin sering pula aku kembali pada kenyataan "Aku masih mengharapkannya". Aku tidak ingin selalu menceritakannya. Namun, entah dari mana datangnya kisah yang selalu aku tutupi itu terbuka, terbongkar dan kembali meledak kepermukaan. Namamu, nama yang indah. Namun, saat aku membisikannya, aku akan kembali tersadar bahwa aku telah ditinggalkan. Mau bagaimana lagi, begitulah kenyataan yang selalu aku ingat. Aku berusaha berteman dengan hujan, agar saat aku menangis tak seorangpun tahu bahwa aku tengah menangis. Aku merasa terluka, meski sebenarnya kau tidak melukai aku sedikitpun. Aku, siapa aku? Apa hakku untuk menangisi kepergianmu, kamu bukan milikku bahkan dalam mimpi terindahkupun kau tak pernah jadi pendampingku. Aku berteman dengan malam, agar sunyi ini mulai terkikis oleh suara-suara jangkrik itu. Tapi apalah dayaku, datan