Setapak Langkah Aulia

Pernahkah... Kau merasakan hukuman yang lebih pahit? Dibandingkan dengan hukuman sosial Dikucilkan, tak teranggap dan diasingkan Pernahkah.. Kau disalahkan, padahal kau tak sepenuhnya bersalah? Padahal kau punya seribu alasan untuk membela dirimu Dan meringankan celaan mereka yang tak mengerti kamu? Mungkin kau hanya mampu berteriak, Tolong!!!! Izinkan aku untuk berkata Izinkan aku untuk membela Membela kebesan diriku sendiri Semua kulakukan Hanya agar kalian tahu!  Bahwa aku ada dan tak sepenuhnya bersalah Kumohon,,, Beri aku kesempatan,  untuk katakan apa yg sbenarnya terjadi Yang sebenarnya ku alami dalam hidup yang palsu ini Apa yang sebenarnya ku rasakan untuk segala kemuakan ini Agar kalian dapat memahami betapa menderitanya aku Di balik bayang kebohongan Harus kalian tahu Harus kalian rasakan Di balik tawa bahagia yang selalu ku gambarkan padamu, Pada kalian dan pada mereka Bahwa sesungguhnya telah lama kusimpan luka Yang slalu membuatku merana k

siapa aku.....  entahlah, yang ku tahu aku hanyalah sekedar bunga melati yang terjatuh di bukit Eropa

semilir angin yang tak henti-hentinya berhembus, semakin membuat hatiku menjadi risau. kemana lagi aku harus mencari, tentang cinta yang sangat tak pasti. tentang sebuah pilihan yang tak pantas untuk menjadi pilihan. maaf jika hati terus berharap, jika rasa terus mengalir, karena apa harus salahkan rasa jika datang menghampiri. mungkin hanya sajak cinta untuk mu sang pujaan hati, dari pujangga yang tak dapat memiliki tumpuanj pasti, hanya berharap musim kebahagiaan kembali hadir untuk hati yang kesepian. terimaksih untukmu yang kusayang, karena kesempatan yang telah kau beri untukku agar dap[at selalu membayangkanmu setiap saat, setiap hari, setiap bulan dalam rasa yang mungkin takkan terbalaskan. Februari 2014

indah yang sederhana menikmati senja dengan suasana bahagia bukan ditempat istimewa memang namun sungguh dapat menawan jutaan rasa tak bersama orang tercinta namun duduk bersanding bersama kawan dan sahabat tersayang merangkai tawa dan canda bahagia bukan melihat ribuan mawar mekar juga tak dikelilingi jutaan kupu-kupu penuh warna hanya terkena terpaan sinar sang surya yang hangat indah merona berwarna jingga indah yang sederhana duduk diantara undakan tangga di temani alunan suara biola dari kawan yang baru berjumpa indah yang sederhana bersama sang surya dan senja yang kian tenggelam disebuah tempat, dikampus tercinta Digedung PSBJ , ilmu budaya padjadjran Jatinangor, 21 Februari 2014

Panggilan itu selalu aku kenang suara itu selalu terngiang dan pertemuan itu masih selalu terbayang kerinduanku yang tak pernah menemukan ujung kasih sayangku yang tak pernah terjawabkan dan cinta yang tak lagi terbalaskan separuh hiduku, tersimpan membusuk untuk mencintaimu separuh nafasku  hilang melayang menyaksikan penghianatanmu biarkan angin berkata jangan biarkan awan berkata tidak namun kaki kan ku paksakan melangkah beranjak dari kubangan luka tentang mu biar cinta tak lagi berpihak biar sayang tak lagi membayang tapi hiduku harus masih berjalan walau tampamu kekasih yang ku sayang meski kasih telah terputus kisah cinta telah berakhir, namun jalan hidupku harus masih terus berlanjut menerjang badai, melawan hujan agar sampai pada satu tujuan mendapatkan cintamu wahai sang tumpuan.                                                                                                               jatinangor, 05 Februari 2014

tak bisa kupungkiri, banyak hal yang telah terlewati namun aku hanya melakukan hal-hal yang sia-sia namun jika aku menyesal, bukankah penyesalan itu sangatlah tidak baik. namun kenapa aku tetap sulit untuk tak kembali menyesal oleh semua yang telah ku lewatkan.                                 Ilmu di Balik Alam               langit tak selamanya cerah berawan               karena adakalanya Ia pun hitam kelam menjelang hujan                            Matahari tak selamamya bersinar cerah               karena terkadang Ia pun bersembunyi di balik awan               seolah enggan untuk berbagi cahayanya              hujan tak selalu turun dengan derasnya              karena adakalanya, Ia pun hujan hanya sekedar Rintik-rintik              Angin tak selamanya berupa badai dan topan              karena adakalanya ia hanya berupa sapuan lembut angin sepoi- sepoi              permukaan air laut tak selamanya mebawa gelombang kematian              karena adakalanya Ia set

masih kurangkah usahaku untuk melupakanmu untuk pergi dari bayanganmu untuk menjauhi kehidupanmu untuk benar-benar tak lagi mengharapkanmu tanggal satu Februari telah berlalu namun aku masih tetap berdiri dalam penantianku dalam pengharapanku akan kehadiranmu ya Allah,, tolonglah hambamu ini tolong bebaskan hamba dari segala ingatan- ingatan tentang janji yang tak akan pernah ditepati olehnya. A.Y.A Jatinangor, 02 februari 2014