Hanya satu Permintaan

Rasanya ini bukanlah pertama kalinya aku berkata "Tuhan aku ingin melupakan semua tentangnya". Semakin sering aku berkata demikian, semakin sering pula aku kembali pada kenyataan "Aku masih mengharapkannya".
Aku tidak ingin selalu menceritakannya. Namun, entah dari mana datangnya kisah yang selalu aku tutupi itu terbuka, terbongkar dan kembali meledak kepermukaan.
Namamu, nama yang indah. Namun, saat aku membisikannya, aku akan kembali tersadar bahwa aku telah ditinggalkan. Mau bagaimana lagi, begitulah kenyataan yang selalu aku ingat.
Aku berusaha berteman dengan hujan, agar saat aku menangis tak seorangpun tahu bahwa aku tengah menangis.
Aku merasa terluka, meski sebenarnya kau tidak melukai aku sedikitpun.
Aku, siapa aku? Apa hakku untuk menangisi kepergianmu, kamu bukan milikku bahkan dalam mimpi terindahkupun kau tak pernah jadi pendampingku.
Aku berteman dengan malam, agar sunyi ini mulai terkikis oleh suara-suara jangkrik itu. Tapi apalah dayaku, datang malam yang disertai semilir angin, ingatkan aku bahwa keberadaanmu sebelumnya selalu menjadi penyejuk jiwa dan kehangatan ragaku.
Aku mencoba berteman dengan sunyi. aku berharap kesunyian dapat melenyapkan setiap suara yang meneriakan namamu. Namun, sunyi berkhianat padaku, karena disaat dengung kensunyian menghantam. Harapan akan kehadiranmu kembali menjalar dalam setiap aliran darahku.

Kini aku berteman dengan harapan, namun apalah daya semua harapan tentangmu terkubur dalam kenyataan.
Kini aku menyerah, aku menyerah untuk melupakanmu, aku menyerah untuk menghapus semua tentangmu, dan aku menyerah untuk tidak lagi mengharapkanmu.
Aku hanya akan diam, aku akan relakan arus nasib membawaku ke tempat di mana seharusnya aku berada, dengan siapa, dan bagaimana keadaannya. Namun jika aku diberi satu bekal keinginan yang akan terkabul, Aku akan selalu meminta "Ya Allah, jika aku memang bukan termasuk hamba yang baik di mata-Mu, maka kirimkan dia yang aku cintai untuk jadi penerang dan penuntun jalan hidupku. Jodohkan aku dengan Ia yang kuharapkan, aku mohon"


*Di balik rintik hujan, bersama kawan yang tak pernah berdusta..
Panorama, 28 Februari 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ku temukan Kembali #1

Kekagumanku akan Dirimu adalah Inspirasiku,

Hai, aku kembali ....