Kamu...

Hai,
dua tahun itu bukan waktu yang sebentar bukan?
semua yang diawali dengan biasa saja, malah membuat aku semakin ingin menjadi lebih baik.
Hai...
dalam hari yang aku lewati bersamamu, tak selalu menghasilkan kenangan indah.
sekian kali aku merasa selalu disakiti oleh  mu dan sekian kali aku menangis karena ulahmu.
aku selalu ingin lari dan meninggalkan semua tentang kita, aku selalu ingin memulai sesuatu yang baru, tapi tidak denganmu, tapi ....

berapa banyak waktu yang kujalani bersamamu mengahsilkan hal yang sia-sia. berapa banyak kebersamaan dan kedekatan kita menghasilkan sesuatu yang kita sesali.

semakin hari, kebersamaan kita membuat aku semakin terluka, membuat aku semakin merasa kecil dan kehilangan kepercayaan diri. tapi...

dari semua keluh kesah dan cacian yang kulemparkan padamu, kau tetap di sini, kau tetap di sampingku. kau tak pernah berubah untuk memenuhi keinginanku dan kau tak pernah berusaha untuk memenuhi harapanku.

kau selalu bertahan dengan sikapmu, kau selalu bertahan dengan pendirianmu.

semuanya selalu sama, begitupun dengan rasa yang selalu terpancar dari matamu untukku, aku yakin pancaran itu hanya milikku.

aku tahu, semua hal buruk yang aku rasakan, semua rasa sakit hati dan tangis yang aku alami ketika bersamamu bukanlah salahmu, tapi itu hanya karena aku yang terlalu berharap kau sempurna.

aku menaruh harapan tinggi, menaruh standar setinggi mungkin, hingga semua kebaikan dan kasih sayangmu terhalang oleh imajinasiku yang.... ah sudahlah

kamu tetap di sini, kamu tetap di sampingku.

kamu hanya memberiku sedikit, tapi itu adalah keseluruhan yang kamu punya.

kamu tulus, kamu tak pernah pamrih dan menilai aku begini dan begitu.

kamu tak pernah mengeluh tentangku, kamu bangga dengan pencapaianku, meski tak kau lakukan di depanku.

selama ini, aku merasa kosong karena diriku sendiri, bukan karena kamu.

 kamu yang selalu bersamaku, kamu yang selalu mendengar ocehanku, kamu yang selalu menyimpan mimpiku untuk kau wujudkan bersamamu. kamu yang selalu bilang: "Kamu sama aku aja, jangan sama orang lain, tunggu aku ya"

kamu yang aku repotkan, kamu yang aku tuntut ini itu, dan kamu yang selama ini selalu aku sakiti dengan prasangka dan kata-kataku. Maaf...

kamu, yang sering aku remehkan, kamu yang ternyata mulai membagi hidupmu denganku, demi aku, demi kita, demi harapan besar kita di depan.

kamu,

#setapak menuju halal bersamamu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ku temukan Kembali #1

Hai, aku kembali ....

Kekagumanku akan Dirimu adalah Insfirasiku