Kapan Nikah?

Kapan nikah?

kata yang terlalu sering terlontar dari mulut-mulut haus akan pengetahuan tentang urusan-urusan pribadi seseorang.

kata yang terlalu ringan meluncur dari kerabat-kerabat dekat dan sahabat yang lama tak berjumpa.


kapan nikah?

pertanyaan yang begitu mudah, namun membutuhkan kesiapan hati untuk menjawabnya.


lalu, Kapan?


bukahnkah, menikah tidak hanya perkara waktu? tapi juga perkara kesiapan hati maupun materi.

menikah, bukan hanya perkara kapan? tapi juga perkara jodoh. bukankah, ketika saatnya telah tiba, tanpa kau tanya kapanpun, kabar gembira ini akan sampai kepadamu.

menikah? siapa yang tak ingin menikah. bukankah hal itu mesti terjadi untuk menyempurnakan setengah dari agamaku. Tapi, ini bukan perkara mudah. tak hanya dengan aku mengatakan Ya, lalu pernikahan terjadi bukan?

perlu banyak yang disiapkan.

maaf... aku tak ingin menikah untuk mencoba bagaimana rasanya bangun disambut senyumannya yang manis, aku ingin menikah untuk mengikuti sunahnya.

aku tak ingin menikah untuk mengikuti tren atau bahkan karena 'panas' orang2 terdekatku telah banyak yang menikah (panas sih sebenernya :'( ), tapi aku ingin menikah untuk ibadah.

aku tak ingin menikah, sedangkan tanggungjawabku sebagai seorang anak untuk setidaknya sedikit membuat Mamah dan Bapak bahagia belum sempat tersentuh.

aku tak ingin menikah dengan ia yang hanya kucintai dan mencintaiku. tapi ia yang mencintaiku, mencintai keluargaku, dan membawaku untuk selalu mencintai-Nya.

aku tak ingin menikah dengan dia yang hanya menginginkanku, tapi dia yang juga mengasihi keluargaku.

aku tak ingin menikah untuk menggadaikan kebahagianku, tapi aku ingin menikah dengan ia yang jika bersamanya aku benar-benar bahagia.


tak perlu yang sewatak denganku, hanya perlu yang se visi dan setujuan.

tak perlu yang setingkat pendidikannya denganku, hanya ia yang seagama dan mau bekerja keras tanpa pernah menyerah.

tak perlu yang menunjukan kasih sayangnya dengan lebay, hanya ia berperilaku lemah lembut untuk mengatasi kekeras kepalaanku.

tak perlu yang sempurna, hanya ia yang mampu menyempurnakanku dan menerimaku dengan segala kekurangan yang kumiliki.

perkara jodoh,
mungkin namamu yang  telah bersanding dengan namaku sebelum aku menatap dunia ini, mungkin namamu yang telah berjalan ke arahku dan aku menantimu di sini. kamu, yang sejujurnya masih samar untukku, namun akhir-akhir ini mulai aku rindukan.

siapa? 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ku temukan Kembali #1

Hai, aku kembali ....

Kekagumanku akan Dirimu adalah Insfirasiku