Postingan

Hai, aku kembali ....

" Saat Dunia Berkata 'Tak Mungkin', Aku Masih Memiliki-MU yang Dapat Mengubahnya Menjadi Mungkin"  Ini adalah perjalanku, langkahku saat ini tengah menapak di Cianjur. Ya, kampung halamanku tercinta. Saat ini, usiaku menjelang 25 tahu, Aw menjelang masa-masa perak. Kata orang, pada usia ini, banyak hal yang akan menjadi penentu ke depannya kita akan gimana. Di usia ini, banyak hal yang dipikirkan, dipertimbangkan, diinginkan, diharapkan, namun kadang merasa terlambat untuk memulai. Pada masa ini, akan ditemui banyak krisis. Baik itu yang berasal dari lingkungan luar, atau bahkan dari dalam diri sendiri. Banyak rintangan yang akan menyandung, mulai dari masalah pergaulan, keuangan, sosial, religisitas, percintaan, dan masih banyak lagi. Di usia ini terkadang harus tetap tersenyum saat hatimu justru berurai air mata. Harus selalu bersikap baik, meski kau selalu dipandang sebelah mata. Harus selalu berusaha menampilkan usaha terbaik, langkah terbaik, emosi t

Titik Nol!

Hai ... Apa Kabar? Sudah lama ya kita tak berjumpa? bagaimana keadaanmu saat ini? sudah banyak hal yang berubahkah? kalau aku, banyak sekali yang berubah, kini aku sudah ada ditempat baru  (lagi) dengan orang-orang baru (lagi). saat ini aku sedang kembali memulai sosialisasi dan beradaptasi dengan muka-muka dan karakter yang baru. aku sudah lulus kuliah dan saat ini sedang merintis pekerjaan. aku bekerja (masih) untuk bertahan hidup, belum untuk mengembangkan kehidupan. Usia? kini usiaku mendekati setengah abad, namun PR-ku sejak dulu masih belum tercapai. kalau diingat-ingat, dulu aku pernah punya 'goals' dalam hidup, ini diantaranya : 1. S1 dalam usia 22  tahun, (lumayan tercapai) 2. S2 dalam usia 24 tahun, (Meleset, bahkan saat ini aku masih belum bisa lanjut S2 :'( ) 3. S3 dalam usia paling lambat 27 tahun (Hmmm mungkin gak ya?) 4. Merintis usaha pada usia 22 tahun, dan menjadi wirausahawan sukses di usia 24 tahun. (:'( ) 5. Membangun rumah untuk or

Apa kabar hati?

Apa kabar hati? bukankah kau saat ini tengah merasakan sakit. sakit karena kau terlalu berharap pada makhluk. bukankah hatimu tengah terpuruk, karena selama ini kau terlalu sibuk untuk terlihat sempurna dan kau melupakan untuk memperbaiki dirimu? kini,,, kau selalu nampak tak bahagia. Karena kau terlalu sibuk untuk membuat semua orang terkesan sedangkan apa yang seharusnya kau lakukan terabaikan. apa kabar hati? bukankah ia kini tengah menangis setiap saat karena cinta yang diharapkannya telah berlabuh pada hati yang lain? seberapa sakit yang hati alami? seberapa parah luka yang menggores hati? kau terlalu berharap pada makhluk, sedangkan Ia yang menciptakanmu tahu apa yang terbaik untuk hatimu. hai hati, sampai kapan kau akan mendekap lukamu dan bukannya menyembuhkannya? sampai kapan goresan itu kau siram dengan garam air matamu? sampai kapan harapanmu dikirimkan hanya kepada makhluknya? wahai hati, kapankah kau akan bersiap untuk menerima segala sesuatu yang telah

Kapan Nikah?

Kapan nikah? kata yang terlalu sering terlontar dari mulut-mulut haus akan pengetahuan tentang urusan-urusan pribadi seseorang. kata yang terlalu ringan meluncur dari kerabat-kerabat dekat dan sahabat yang lama tak berjumpa. kapan nikah? pertanyaan yang begitu mudah, namun membutuhkan kesiapan hati untuk menjawabnya. lalu, Kapan? bukahnkah, menikah tidak hanya perkara waktu? tapi juga perkara kesiapan hati maupun materi. menikah, bukan hanya perkara kapan? tapi juga perkara jodoh. bukankah, ketika saatnya telah tiba, tanpa kau tanya kapanpun, kabar gembira ini akan sampai kepadamu. menikah? siapa yang tak ingin menikah. bukankah hal itu mesti terjadi untuk menyempurnakan setengah dari agamaku. Tapi, ini bukan perkara mudah. tak hanya dengan aku mengatakan Ya, lalu pernikahan terjadi bukan? perlu banyak yang disiapkan. maaf... aku tak ingin menikah untuk mencoba bagaimana rasanya bangun disambut senyumannya yang manis, aku ingin menikah untuk mengikuti sunahnya.

Kamu...

Hai, dua tahun itu bukan waktu yang sebentar bukan? semua yang diawali dengan biasa saja, malah membuat aku semakin ingin menjadi lebih baik. Hai... dalam hari yang aku lewati bersamamu, tak selalu menghasilkan kenangan indah. sekian kali aku merasa selalu disakiti oleh  mu dan sekian kali aku menangis karena ulahmu. aku selalu ingin lari dan meninggalkan semua tentang kita, aku selalu ingin memulai sesuatu yang baru, tapi tidak denganmu, tapi .... berapa banyak waktu yang kujalani bersamamu mengahsilkan hal yang sia-sia. berapa banyak kebersamaan dan kedekatan kita menghasilkan sesuatu yang kita sesali. semakin hari, kebersamaan kita membuat aku semakin terluka, membuat aku semakin merasa kecil dan kehilangan kepercayaan diri. tapi... dari semua keluh kesah dan cacian yang kulemparkan padamu, kau tetap di sini, kau tetap di sampingku. kau tak pernah berubah untuk memenuhi keinginanku dan kau tak pernah berusaha untuk memenuhi harapanku. kau selalu bertahan dengan sikapm

Ku temukan Kembali #1

     Jika memiliki mimpi yang besar, maka sebaiknya kita menceritakan kepada orang-orang terdekat kita.  Benarkah begitu? Atau jika ingin memperbaiki sebuah kesalahan, kita pun harus mengumbarnya kepada semua orang yang berada di sekililing kita. Benarkah itu?      Terlepas dari semua itu, Kini hatiku rasanya tengah dalam keadaan sakit dan perlu perawatan khusus. Bukan! Bukan sakit hati karena Patah Hati atau apa. Tidak ada hubungannya dengan hal yang demikian. Kini Aku seolah tengah mencari sesuatu yang hilang. Tentang siapa aku sebenarnya, bagaimana aku seharusnya?       Jika ini yang dinamakan pencarian jati diri, mungkin ini terlambat. Tapi, aku seolah-olah baru tersadar. Bahwa aku tengah menapaki jalan yang salah, dan ingin kembali lagi. Bukan! Bukan kembali, tapi aku ingin memperbaiki langkahku agar aku menemukan jalan yang sebenarnya di depan sana.       Terlambat? Aku harap tidak. Aku rasa, semakin harinya kesalahan-kesalahan ini semakin menumpuk. Pada lingk

-_-

Pernahkah kau benar-benar merasa jatuh cinta?  benar-benar memiliki kepercayaan bahwa rasa cinta tersebut mengantarkan kau kepada kebahagiaan.  pernahkah satu cinta mendatangimu, sehingga kau tak ingin lagi bertemu dan merasakan cinta-cinta yang lainnya.  Adakah cinta yang begitu? mungkin kali ini cinta yang kumiliki tak setajam itu, tetapi aku percaya bahwa ia yang kini kutitipi rasa cintaku adalah ia yang mampu menjaganya kala dekat maupun jauh.  tetapi, jika diperbolehkan aku untuk bercerita, dulu sekali cinta semacam itu pernah mampir ke dalam kisah hidupku. tetapi itu tidak berlangsung selamanya, hanya bertahan dalam hitungan minggu ia menghianatinya.  sulit memang, bagaimana aku bisa mempercayai ia yang ku kagumi meninggalkanku lewat kata-kata yang ia hianati dalam kurun waktu 5 bulan setelahnya. Tapi tak apa, mungkin disitulah uniknya kehidupan.